Without [Part 1]

Kilat berkilau bagaikan cahaya kamera yg sering kulihat.
Petir yg menyambar cepat.
Hujan membasahi lekuk-lekuk tubuhku.
Tanpa melihat jam..,aku langsung berlarian menuju ke area parkiran mobil.
Tak kuhiraukan tubuhku yg basah kuyup membasahi jok mobil kesayanganku.

Apakah aku salah jadwal? Tidak! Aku tidak mungkin salah, hari ini hari perayaan pertunangan kita yang ke-2. Aku tidak mungkin salah. Tapi kenapa dia tidak muncul2 juga.

Handphone-ku berdering, Aku sempat terkejut. Dengan ligat, aku meraih blackberry dari tas.

" Halo "
Disana, terdengar suara yang tak asing.
" Halo, kamu... "
" Maaf, aku tidak bisa datang, sekarang aku sudah di KOREA, aku hanya ingin menyampaikan padamu, mungkin ini yang terbaik buat kita. Kamu sudah cukup mengorbankan banyak hal hanya demi hubungan kita. Aku rasa, aku bukan pria yang tepat buatmu. Kamu seharusnya mendapatkan yang lebih pantas. Aku hanyalah pria biasa. Aku harap kamu bisa jaga diri kamu. "
Tak sempat mengucapkan apa-apa, telepon tersebut terputus.
Nafas-ku tertahan.
Aku dicampakkan!!

Blackberry-ku masih menempel di telingaku, sampai akhirnya aku menerima SMS. Itu juga yang membuatku kembali bernafas.
Layar blackberry-ku tertulis..
' Novi,bagaimana dengan pertemuanmu? Ini hari yang baik kan? Aku harap, semuanya baik2 saja. '

Roelan, aku butuh dia.
" Halo, Novi kenapa menelpon? "
" Hkz... " Aku tak bisa mengatakan sepatah kata pun, aku tak bisa memberitahukan keadaanku saat ini. Aku begitu frustasi.
" Today is a bad day,rite? I hate this sound. "
" Hkz.., Hkz... " Dengan cepat, aku meneteskan air mata. Aku terisak, menangis.
" Its okay. Aku temenin kamu malam ini. "
Menangis berjam2 melalui telepon, dan dia rela menemani aku, mendengar tangisanku.

Post a Comment

0 Comments