*ding* messengerku mulai berdering , teman kuliah ku yang juga merupakan kolega kerja mengirimku pesan singkat .
Vi , lu lagi dikantor ? Gua hari ini nggak ke kantor , semalam gua lembur biar hari ini bisa relax .
Btw lu malem ada waktu nggak ? Clubbing yuk ! Udah lama banget kita nggak have fun , nih ...
Btw lu malem ada waktu nggak ? Clubbing yuk ! Udah lama banget kita nggak have fun , nih ...
Clubbing dulunya merupakan pelarianku semasa kuliah . Sejak aku mulai bekerja sangat jarang aku meluangkan waktuku kesana . Begitu juga dengan Lilia , satu-satunya teman wanita ku yang berani memukul hidung belang ketika di club. Dari sana lah kami saling kenal .
Sama dengan Elson , dia juga tidak mengenal ku secara keseluruhan . Aku merasa seperti hidup didalam kebohongan .
Sama dengan Elson , dia juga tidak mengenal ku secara keseluruhan . Aku merasa seperti hidup didalam kebohongan .
Aku lagi nggak ada mood , nih
Kamu aja yang pergi , ajak teman kamu yang lain , gih .
Yah , Vi ! Jangan gitu donk ., lu tau nggak ? DJ yang lu suka liat kemarin malam ini ada perform , loh !
Elu banyak bo'ongnya , ntar gw pergi dianya ga ada . Alasan lu aja biar gw mau dateng , nih !
Kagak !! Sueer , klo nggak datang gw yang traktir khusus malam ini . Jamin deh !
Kamu aja yang pergi , ajak teman kamu yang lain , gih .
Yah , Vi ! Jangan gitu donk ., lu tau nggak ? DJ yang lu suka liat kemarin malam ini ada perform , loh !
Elu banyak bo'ongnya , ntar gw pergi dianya ga ada . Alasan lu aja biar gw mau dateng , nih !
Kagak !! Sueer , klo nggak datang gw yang traktir khusus malam ini . Jamin deh !
DJ yang dimaksud Lilia memang berbeda dibandingkan dengan pria lainnya . Aku hanya menyukai cara dia menikmati permainan musiknya , tidak lebih dari itu .
Loe bakalan gw kasih kenalannya itu DJ deh ! Biar bisa kenalan sama si DJ nya langsung ntar .
Deal ya ? Gw jemput tar malam jam 9 , nggak pake lama ~ See ya xoxoxo
Deal ya ? Gw jemput tar malam jam 9 , nggak pake lama ~ See ya xoxoxo
Baiklah , setidaknya aku bisa menikmati sejenak dari keterpurukan ku selama bertahun-tahun untuk malam ini .
Malamnya Lilia datang tepat waktu , dan kami pun segera berangkat .
Suasana sungguh ramai , tapi untungnya Lilia sudah booking duluan untuk ruangan VIP . Tak hanya kami berdua , ada beberapa teman-temannya yang lain . Setelah memberikan perkenalan yang singkat , aku mulai menenguk minuman sambilan berdiri di dekat jendela kaca melihat sekitar ruangan DJ yang pas tepat berada di tengah panggung.
" Lu stand by aja. Temennya bakalan datang kemari , lu bakalan dikenalin langsung tar sama DJ nya . "
" Lu serius banget , gw nggak naksir sama dia , kok . "
" Kalau dia yang naksir sama elu gimana ? "
Aku sedikit terkejut.
" Maksud lu ? "
" Iya , temen gw yg ngasih tau ke gw sih . Itu udah lama , tapi lu diajakin kemari susah amit. Makanya malam ini gw pastikan lu datang . Orangnya sendiri yang pengen jumpa elu . "
" Kok bisa ? Kenal aja kagak , emank dianya pernah ngeliat gw ? "
" Ya pernah lah , Vi ! Lu lupa ????? "
" Ehh ?? "
" Wah , gawat banget lu ! Sekali mabuk udah kayak ke surga. Lu terakhir datang kemari , masih inget nggak? Lu yang ngajak gw , lu bilang lagi stress banget . Malah gw yang ga bisa , tapi gw sempet-sempetin deh . "
Aku ingat disaat itu , ayah pergi . 3 tahun yang lalu , pukulan berat bagi ku . Tanpa salam perpisahan , ibu datang ke asramaku tengah malam dan berkata , " Vi , siapkan barang-barangmu . Ikut ibu pulang , ayahmu besok akan dikuburkan. " Shock , sekaligus marah ! Besoknya setelah ayah dikuburkan , aku langsung menemui Elson , dan malamnya aku bersama Lilia .
" Itu udah lama banget loh Lia , kalau pun gw ingat itu 3tahun yang lalu , sekarang mah nggak bakalan ingat lagi deh . "
" Nah , lu kan yang ingat , tapi dia ingat . Dia ceritain ke temennya , dan temennya yang nge-share ke gw . Gw juga baru tau nya kemarin lusa . "
" Emank gimana sih ceritanya ? "
Lilia tersenyum mengejek . " Lu yakin lupa , Vi ? "
" Jangan lu bilang gw .... sama dia .... " Tak yakin apa yang ada dibenaknya , aku hanya menduga-duga .
" Enggak lah ! " Lilia tertawa terbahak-bahak " Tapi kalian berciuaman , dan elu yang mulai duluan . "
" What !!!!!!!!????? "
Seisi ruangan VIP terkejut , lalu kembali seperti biasa .
" That was my first kiss ! " Rasa ingin berteriak , tapi ku tahan dengan bisikan yang ku tekan sambil menarik Lilia lebih dekat denganku .
" Iya , gw tau . Soalnya dia bilang elu juga bilang begitu . "
Aku merasa malu , tidak ingin rasanya berjumpa dengannya .
" Gw pulang aja deh yah , ini smua gw aja yang bayar . Anggap aja dianya nggak datang , seperti deal kita sebelumnya . "
" Eh , jangan donk . Lu ini gimana sih . Susah payah gw narik elu kemari , jangan donk . "
" Gw malu banget lah jumpa dia . Lu ini gimana sih , lu kemarin lusa tau ceritanya , tapi kenapa sekarang baru lu kasih tau ! "
" Udah datang orangnya , lu nanya aja langsung tar . " Dua pria datang kedalam ruangan , dan yang lain mulai saling menyapa . Ada yang terlihat sudah kenal lama , dan sepertinya beberapa merupakan fansnya .
" Nick , ini kawan gw , Silvi. " Tanpa basa-basi Lilia langsung memperkenalkan aku dengan Nick temannya si DJ yang masih belum ku ketahui namanya .
" Yan , lu masih inget dia ? "
Yan ? Namanya Yan ? Okay , setidaknya nama adalah sebuah langkah awal yang baik .
" Lu nggak inget kejadian 3tahun yang lalu ? " Yan tampak serius , tanpa saling menyapa dia langsung menyambarku dengan pertanyaannya yang sama sekali jelas aku tidak ingat .
" Nope , But .. gw baru denger dari Lia mengenai kita ... berdua ... " Dengan terbata-bata Silvi menjawab
" Yah , masih ada yang lain . Dan itu hanya kita berdua saja yang tau . "
" How about .... we talk outside . "
Perasaan aku sudah nggak enak . Kejadian 3tahun yang lalu , siapa sih yang bisa mengingat semuanya disamping aku sendiri sedang mabuk saat itu .
Yan langsung mendorongku ke dinding dan meletakkan salah tangan kirinya di bahuku cukup kuat.
" Kalung gw , lu ambil saat itu . Itu penting buat gw , kemana kalung itu ? "
Kalung ?? Aku tidak ingat dengan kalung apapun , aku sendiri jarang memakai kalung .
Malamnya Lilia datang tepat waktu , dan kami pun segera berangkat .
Suasana sungguh ramai , tapi untungnya Lilia sudah booking duluan untuk ruangan VIP . Tak hanya kami berdua , ada beberapa teman-temannya yang lain . Setelah memberikan perkenalan yang singkat , aku mulai menenguk minuman sambilan berdiri di dekat jendela kaca melihat sekitar ruangan DJ yang pas tepat berada di tengah panggung.
" Lu stand by aja. Temennya bakalan datang kemari , lu bakalan dikenalin langsung tar sama DJ nya . "
" Lu serius banget , gw nggak naksir sama dia , kok . "
" Kalau dia yang naksir sama elu gimana ? "
Aku sedikit terkejut.
" Maksud lu ? "
" Iya , temen gw yg ngasih tau ke gw sih . Itu udah lama , tapi lu diajakin kemari susah amit. Makanya malam ini gw pastikan lu datang . Orangnya sendiri yang pengen jumpa elu . "
" Kok bisa ? Kenal aja kagak , emank dianya pernah ngeliat gw ? "
" Ya pernah lah , Vi ! Lu lupa ????? "
" Ehh ?? "
" Wah , gawat banget lu ! Sekali mabuk udah kayak ke surga. Lu terakhir datang kemari , masih inget nggak? Lu yang ngajak gw , lu bilang lagi stress banget . Malah gw yang ga bisa , tapi gw sempet-sempetin deh . "
Aku ingat disaat itu , ayah pergi . 3 tahun yang lalu , pukulan berat bagi ku . Tanpa salam perpisahan , ibu datang ke asramaku tengah malam dan berkata , " Vi , siapkan barang-barangmu . Ikut ibu pulang , ayahmu besok akan dikuburkan. " Shock , sekaligus marah ! Besoknya setelah ayah dikuburkan , aku langsung menemui Elson , dan malamnya aku bersama Lilia .
" Itu udah lama banget loh Lia , kalau pun gw ingat itu 3tahun yang lalu , sekarang mah nggak bakalan ingat lagi deh . "
" Nah , lu kan yang ingat , tapi dia ingat . Dia ceritain ke temennya , dan temennya yang nge-share ke gw . Gw juga baru tau nya kemarin lusa . "
" Emank gimana sih ceritanya ? "
Lilia tersenyum mengejek . " Lu yakin lupa , Vi ? "
" Jangan lu bilang gw .... sama dia .... " Tak yakin apa yang ada dibenaknya , aku hanya menduga-duga .
" Enggak lah ! " Lilia tertawa terbahak-bahak " Tapi kalian berciuaman , dan elu yang mulai duluan . "
" What !!!!!!!!????? "
Seisi ruangan VIP terkejut , lalu kembali seperti biasa .
" That was my first kiss ! " Rasa ingin berteriak , tapi ku tahan dengan bisikan yang ku tekan sambil menarik Lilia lebih dekat denganku .
" Iya , gw tau . Soalnya dia bilang elu juga bilang begitu . "
Aku merasa malu , tidak ingin rasanya berjumpa dengannya .
" Gw pulang aja deh yah , ini smua gw aja yang bayar . Anggap aja dianya nggak datang , seperti deal kita sebelumnya . "
" Eh , jangan donk . Lu ini gimana sih . Susah payah gw narik elu kemari , jangan donk . "
" Gw malu banget lah jumpa dia . Lu ini gimana sih , lu kemarin lusa tau ceritanya , tapi kenapa sekarang baru lu kasih tau ! "
" Udah datang orangnya , lu nanya aja langsung tar . " Dua pria datang kedalam ruangan , dan yang lain mulai saling menyapa . Ada yang terlihat sudah kenal lama , dan sepertinya beberapa merupakan fansnya .
" Nick , ini kawan gw , Silvi. " Tanpa basa-basi Lilia langsung memperkenalkan aku dengan Nick temannya si DJ yang masih belum ku ketahui namanya .
" Yan , lu masih inget dia ? "
Yan ? Namanya Yan ? Okay , setidaknya nama adalah sebuah langkah awal yang baik .
" Lu nggak inget kejadian 3tahun yang lalu ? " Yan tampak serius , tanpa saling menyapa dia langsung menyambarku dengan pertanyaannya yang sama sekali jelas aku tidak ingat .
" Nope , But .. gw baru denger dari Lia mengenai kita ... berdua ... " Dengan terbata-bata Silvi menjawab
" Yah , masih ada yang lain . Dan itu hanya kita berdua saja yang tau . "
" How about .... we talk outside . "
Perasaan aku sudah nggak enak . Kejadian 3tahun yang lalu , siapa sih yang bisa mengingat semuanya disamping aku sendiri sedang mabuk saat itu .
Yan langsung mendorongku ke dinding dan meletakkan salah tangan kirinya di bahuku cukup kuat.
" Kalung gw , lu ambil saat itu . Itu penting buat gw , kemana kalung itu ? "
Kalung ?? Aku tidak ingat dengan kalung apapun , aku sendiri jarang memakai kalung .
" Bentar , kita bisa bicara baik-baik . " Aku menurunkan tangannya dari bahuku . " Di saat itu gw mabuk , gw bener-bener nggak ingat apapun bahkan mengenai ciuman itu . " Suaraku merendah diakhir kalimat .
" Aku nggak peduli sama ciuman itu , setelah lu cium gw lu ambil kalung gw dan menghilang tanpa jejak . Cukup lama gw dapat info soal temen lu Lilia . "
" Ok , ok . Gini aja , gw pulang kerumah , gw cari kalung yang lu maksud , kalau ada gw bakalan datang kemari ngasih ke elu . "
" Hari ini hari terakhir gw disini , nggak ada lagi waktu untuk menunggu . Kita kerumah kamu sekarang juga . " Langsung saja dia menarik tanganku berjalan dengan cepat keluar dari club .
*********************************************************************************
Tanpa banyak bertanya aku mengikuti dia ke parkiran dan segera menuju ke rumah ku tanpa berpamitan dengan Lilia. Selama perjalanan , tidak satupun percakapan dimulai . Aku sendiri merasa canggung dan terbingung-bingung . Dia terlihat marah tapi masih bisa menahannya , mungkin karena aku seorang wanita .
Sesampai di rumah , Ibu tampaknya sudah tidur . Aku menginsyaratkan kepada Yan untuk tidak membuat suara gaduh . Kami segera menuju ke kamarku , aku membuka lemari perhiasanku dan dia mulai mencari .
Cepat tapi pasti , dan akhirnya dia menemukannya . Kalung berbentuk bunga clover terbuat dari aluminium emas dengan rantai halus berwarna perak bercampur emas . Sepertinya bukan miliknya , itu lebih cocok untuk seorang wanita .
" Thanks " Hanya itu yang dia ucapkan , lalu segera pergi dari rumahku .
*********************************************************************************
KLIK --> PART 3
" Aku nggak peduli sama ciuman itu , setelah lu cium gw lu ambil kalung gw dan menghilang tanpa jejak . Cukup lama gw dapat info soal temen lu Lilia . "
" Ok , ok . Gini aja , gw pulang kerumah , gw cari kalung yang lu maksud , kalau ada gw bakalan datang kemari ngasih ke elu . "
" Hari ini hari terakhir gw disini , nggak ada lagi waktu untuk menunggu . Kita kerumah kamu sekarang juga . " Langsung saja dia menarik tanganku berjalan dengan cepat keluar dari club .
*********************************************************************************
Tanpa banyak bertanya aku mengikuti dia ke parkiran dan segera menuju ke rumah ku tanpa berpamitan dengan Lilia. Selama perjalanan , tidak satupun percakapan dimulai . Aku sendiri merasa canggung dan terbingung-bingung . Dia terlihat marah tapi masih bisa menahannya , mungkin karena aku seorang wanita .
Sesampai di rumah , Ibu tampaknya sudah tidur . Aku menginsyaratkan kepada Yan untuk tidak membuat suara gaduh . Kami segera menuju ke kamarku , aku membuka lemari perhiasanku dan dia mulai mencari .
Cepat tapi pasti , dan akhirnya dia menemukannya . Kalung berbentuk bunga clover terbuat dari aluminium emas dengan rantai halus berwarna perak bercampur emas . Sepertinya bukan miliknya , itu lebih cocok untuk seorang wanita .
" Thanks " Hanya itu yang dia ucapkan , lalu segera pergi dari rumahku .
*********************************************************************************
KLIK --> PART 3
2 Comments
oohh,seru,seruu..lanjut,lanjut! :D
ReplyDeleteThankssss udah dibaca :)
DeleteBakalan sambung lagi ~
Late Post nih :(